Seperti kita ketahui bahwa sejak April 2022 di Indonesia sedang merebak wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menyerang ternak berkuku belah seperti sapi, kambing, domba dan babi. PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus RNA beruntai tunggal, genus Aphthovirus yang termasuk famili Picornaviridae dengan materi genetik yang terdiri dari kurang-lebih 8.000 nukleotida dan tidak beramplop. Virus penyebab PMK ini dapat bertahan di luar tubuh hewan penderita selama 2 minggu, tahan berbulan-bulan dalam semen, epitel, kelenjar limfa, dan makanan produk asal hewan serta olahannya.
Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, hilangnya nafsu makan, hipersalivasi, adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan kulit sekitar kuku. Adanya penyakit ini tentunya sangat merugikan ekonomi karena menimbulkan penurunan produksi dan menghambat perdagangan hewan.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dalam pengendalian wabah PMK ini, seperti pengendalian dan pembatasan lalu lintas ternak, melakukan upaya mitigasi pada daerah yang belum tertular berupa surveilans, serta kegiatan vaksinasi PMK secara massal. Fapet Unwiku turut berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi PMK dengan mengirim salah satu dosen yang bergabung bersama Dinas Pertanian Cilacap dan PDHI Cabang Jawa Tengah II.
Semoga wabah PMK yang kini merebak segera dapat teratasi dengan adanya kerjasama berbagai sektor, dan Indonesia dapat bebas kembali dari serangan PMK.