DISKUSI ONLINE

Assalamu’alaikum wr.wb
Hidup mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Hidup Mahasiswa Peternakan Indonesia

Hallo sobat Fapet. Diskusi online Hari Susus Nusantara Universitas Wijayakusuma Purwokerto hadir dengan tema yang sangat menarik tentunya “Merefleksikan Hari Susu di Negeri ini”

Bersama narasumber kita :
* drh. Endah Krisnamurti, M.Pt (BBPTU-HPT Baturraden)
* drh. Asep Rahmat Khaerudin, M.Pt (Pengurus KPBS Pengalengan dan Ketua IDHSPI)
* Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachruddin, M.Sc., IPU (Pakar Biokimia Terapan dan Dosen Fakultas Peternakan UGM)

Moderator : Rodesta Dwi Anggoro (Menteri PSDM BEM Fapet Unwiku)

Diskusi akan dilaksanakan pada :

Jam : Jum’at, 26 Juni 2020
Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
Google Meet
Fasilitas (E-Sertifikat, relasi dan ilmu bermanfaat)

Diskusi terbuka untuk umum secara gratis.
Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi formulir melalui link di bawah ini :
https://s.id/DiskonHSNBEM

LIVE WEBINAR

Assalamualaikum wr.wb
Salam cinta dari ujung kandang,

LIVE WEBINAR Komparasi Feedlot Indonesia – Australia diselenggarakan Fakultas Peternakan Unwiku Purwokerto, melalui Zoom dan Live Streaming YouTube

🗓️ Kamis, 25 Juni 2020
⏰ 15.00 – 16.30 WIB

Peserta Khusus akan mendapat E-certificate & softcopy materi, dan tergabung dalam Zoom Meeting dengan mengganti biaya Rp. 20.000,-
Sentuh/klik s.id/webinarfapetunwiku untuk registrasi.

Peserta Umum menyaksikan acara melalui s.id/livewebinarfapetunwiku Live On Fakultas Peternakan Unwiku Channel.

Wassalamu’alaikum wr.wb

INFO PENDAFTARAN MAHASISWA BARU

Halo.. Bapak, Ibu, dan Adik-adik SMA/Sederajat, teman-teman yang sudah lulus dan bingung mau melanjutkan kemana? Mari bergabung bersama kami di Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto.

Tidak perlu panik, daftar ONLINE saja dari rumah. yuk catat tanggal penting Penerimaan Mahasiswa Baru di Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto Program S1 Tahun Akademik 2020/2021.

Gelombang 1 : 01 April – 31 Juli 2020
Gelombang 2 : 01 – 31 Agustus 2020
Informasi : pmb.unwiku.ac.id

Mari bergabung bersama kami. Jangan sampai ketinggalan ya 🙂

Peresmian Gedung Baru Fakultas Peternakan

Kamis (24/10)  adalah momentum yang berharga bagi segenap civitas akademika di Fapet Unwiku karena tepat pada hari ini diadakan peresmian gedung Fakultas Peternakan yang baru.

Rangkaian acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara hikmad, doa bersama, pertunjukkan tari Seka, sambutan dari Ketua Yayasan, Rektor dan Dekan Fapet, serta ramah tamah.

Salah satu hal yang mencuri perhatian tamu undangan adalah pertunjukkan Tari Seka yang dibawakan oleh mahasiswa Fapet. Tarian Seka merupakan salah satu tarian adat masyarakat di Papua yang melambangkan ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta serta sebagai penghormatan dalam penyambutan tamu.

Rektor Unwiku dalam sambutannya memberikan apresiasi dan rasa bangga atas kreativitas mahasiswa Fapet dalam membawakan tarian Seka tersebut. Beliau meminta agar tarian tersebut dapat dipertunjukkan di acara wisuda mahasiswa Unwiku ke depannya.

Acara peresmian gedung ditandai dengan membuka tirai yang bertuliskan Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto oleh Ketua Yayasan yang didampingi Dekan Fapet. Acara tersebut disaksikan oleh para pimpinan yayasan, rektor dan jajarannya, para dekan dan wakil dekan dari Fakultas lain, mahasiswa dan tamu undangan baik dari dalam maupun dari luar Unwiku.

Gedung dengan tiga (3) lantai tersebut terdiri dari ruang administrasi, ruang pimpinan Fakultas, ruang dosen, ruang belajar, ruang seminar, Laboratorium, Perpustakaan, ruang BEM, dapur, musholla, 4 kamar mandi di setiap lantai.

Dekan Fapet dalam sambutannya berharap dengan infrastruktur bangunan dan gedung yang baru akan menambah kinerja dan semangat bagi para dosen dan staff untuk bekerja lebih baik lagi, serta tercipta kondisi yang nyaman dalam belajar khususnya bagi mahasiswa. Bravo Fapet Unwiku….

Pentingnya Komunikasi, Informasi dan Edukasi Dalam Peningkatan Kepedulian Terhadap Kesejahteraan Hewan

83165_620“Isu kesrawan merupakan isu yang cukup strategis baik untuk skala nasional maupun internasional, dan menjadi tantangan bagi kita untuk menanganinya tidak hanya bagi kemajuan dunia peternakan dan kesehatan hewan, tetapi juga bagi pembangunan pertanian dalam arti luas”, ungkap Ahmad Djunaedi, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Kewenangan kesejahteraan hewan (animal welfare) secara implisit menurut Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah berada dibawah Kementerian Pertanian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai dengan Permentan No. 60 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Kementerian Pertanian. Namun implementasi bidang kesejahteraan hewan juga ada pada Kementerian lainnya (Kementerian Kehutanan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan). Untuk itu diperlukan kesatuan langkah dan kesamaan persepsi dalam penerapan kesejahteraan hewan di semua bidang.

“Salah satu organisasi kesejahteraan dunia  yaitu World Animal Protection  telah melakukan review terhadap legislasi Indonesia terkait kesejahteraan hewan (kesrawan-red). Penilaian terhadap Animal Protection Index (API-red) telah dilakukan beberapa waktu lalu, dan hasilnya secara umum angka Protection Index Indonesia telah cukup bagus dalam arti kata Indonesia telah mempunyai dasar legislasi kesrawan yang cukup baik dan memadai”, imbuh Ahmad Djunaedi.

Lebih lanjut Ahmad Djunaedi menjelaskan,  “Namun demikian, bukan berarti kita dapat berpuas diri dengan hasil ini, melainkan kita sangat berharap banyak akan adanya strategi nasional tentang kesejahteraan hewan”.  Dengan adanya strategi nasional, maka diharapkan nantinya setiap pihak yang terlibat dan bertanggung jawab yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan,  Kementerian Kelautan dan Perikanan akan semakin produktif menghasilkan pedoman-pedoman untuk acuan penerapan kesrawan di lapangan.

“Kesejahteraan hewan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, maka peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness) memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan penerapan kesejahteraan hewan tersebut”, ungkap Ahmad Djunaedi.

“Identifikasi pesan kunci dan sasaran serta media komunikasi merupakan hal yang penting untuk penyampaian informasi yang berkaitan dengan program penerapan kesrawan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan”, lanjut Ahmad Djunaedi.

Oleh karena itu, perlu dipastikan setiap individu dan masyarakat mendapatkan informasi yang benar melalui metoda komunikasi dan pesan kunci yang tepat. Disamping public awareness, edukasi kesrawan terhadap anak usia sekolah juga, merupakan salah satu strategi yang dianggap cukup mampu untuk merubah sikap dan perilaku masyarakat tentang kesrawan karena menanamkan kepedulian kepada hewan sejak dini akan membuat mereka mempunyai kepekaan yang tinggi, hati yang lembut dan rasa kasih sayang tidak hanya kepada kesrawan tetapi juga kepada sesama manusia.

“Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesrawan merupakan lanjutan dari edukasi terhadap anak usia sekolah yang kegiatannya telah dimulai sejak tahun 2013 yaitu KIE Zoonosis dengan pembentukan dokter hewan cilik untuk anak usia sekolah dasar”, ungkap Ahmad Djunaedi.

Menurut Ahmad Djunaedi perlu disadari, bahwa sosialisasi dan edukasi haruslah dilakukan secara kontinyu dan tidak terputus untuk mendapatkan hasil yang maksimal.  Oleh karena itu Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan berupaya melaksanakan kegiatan KIE Kesrawan, yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi pembentukan kelompok siswa peduli kesejahteraan hewan pada saat mereka memasuki sekolah menengah tingkat pertama.